Ketahuilah bahwasannya sifat sombong itu terbagi menjadi dua, sombong batin dan sombong dhohir. Sombong batin adalah sebuah karakter dalam jiwa. Sedangkan sombong dhohir adalah tindakan-tindakan yang timbul karena karakter sombong dan sifat itu. Maka sesungguhnya sifat sombong itu ada di dalam hati, sedangkan tindakan yang menjurus kepada kesombongan adalah buah daripada sifat yang ada didalam hati itu.
Sehingga jika seseorang mempunyai sifat sombong, otomatis tindakan-tindakannya menjurus kepada dorongan sifat-sifat tersebut dan orang yang melakukannya dikatakan orang yang sombong.
Dan jika tidak tampak pada tindakannya, maka dikatakan bahwasannya didalam hatinya ada kesombongan. Sedangkan hakikatnya adalah sifat merasa lebih baik daripada orang yang kita sombong dengannya. Itulah perbedaan antar ujub dengan sombong.
Karena ujub menuntut seseorang untuk merasa kagum dengan amalnya walaupun disitu tidak ada orang lain. Jika sombong, harus ada orang lain dia merasa dirinya lebih baik daripada orang lain. Contoh dari sifat sombong itu banyak tidak terbatas, diantaranya adalah dia tidak mau makan dengan sembarang orang kecuali dengan orang tertentu yang selevel dengannya, begitu pula duduk-duduk dan berdiskusi serta berbincang bersamanya, tidak mau melayani orang lain tapi ingin dilayani.
Dan ada sisi kedua daripada sifat sombong ini yang dinamakan adalah menolak sesuatu yang benar. Termasuk darinya jika dia memberi nasehat maka dia seakan akan tidak pernah melakukannya, jika dia berdebat dia ngotot dan merasa bahwasanya dirinya yang benar dan tidak mau menerima kebenaran berada di pihak lawannya.
Dan jika ada seorang yang membantah perkataannya, dia marah. Melihat orang lain yang dibawahnya dari segi ilmunya, maka dia melihat seakan akan binatang karena merendahkan dan meremehkan mereka.
Sedangkan bahaya dari sifat sombong ini sangatlah besar. Dan cukup sebagai peringatan untuk kita agar tidak sombong kepada orang lain adalah bagaimana seorang iblis yang sudah pernah melaksanakan ibadah selama 80.000 tahun kepada Allah SWT akan tetapi karena sifat sombongnya, dia terkutuk selama-lamanya.
Dan biasanya sifat sombong itu berlaku pada kedudukan-kedudukan tertentu seperti para ulama’, para ahli ibadah, para ahli zuhud, para pejabat dan lain sebagainya. Dan sulit bagi mereka untuk meniadakan dan menjauhkan sifat sombong ini darinya, apalagi dari orang awam. Oleh karena itu marilah kita ketahui bahaya-bahaya dari sifat sombong ini sebagaimana tersirat dalam sebuah hadist berikut ini :
عن إبن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّة مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبر (رواه مسلم)
“Tidak akan masuk kedalam surga yang ada satu biji atom daripada sifat sombong” HR. Muslim
Dikatakan oleh ulama mengomentari hadist itu, sifat sombong ini dapat mencegah orang masuk kedalam surga dikarenakan sifat sombong akan mencegah seorang hamba daripada akhlak-akhlak sejati dari kaum mukminin yang akhlak-akhlak itulah pintu menuju surga-surga Allah SWT.
Maka dengan sifat sombong kita tercegah daripada masuk kedalam surga karena dia mencegah dirinya untuk melakukan akhlak-akhlak yang mulia yang merupakan pintu-pintu surga itu. Sehingga jika dalam diri seseorang ada sifat sombong, maka dia tidak cinta kepada sesame mukmin dan mengharapkan cinta kepada sesama mukmin seperti yang diharapkan dan diangan-angankan oleh dirinya sendiri, sebagaimana itu sifat dari orang mukminin.
Dia tidak bisa melakukan tawadhu’ padahal tawadhu’ adalah sumber daripada akhlak-akhlak orang bertakwa dan disitulah kemuliaan, dia tidak dapat meninggalkan sifat benci dan sifat iri, dia tidak bisa mempertahankan kebenarannya, dia tidak bisa meninggalkan sifat sombong, dia tidak bisa menahan marahnya dan dia tidak bisa meninggalkan rasa iri dan dengki dari dirinya, dia tidak bisa menasehati orang lain dengan lembut, dia tidak bisa menerima nasehat dengan baik,dia tidak bisa memandang orang lain sama atau lebih tinggi daripada dirinya akan tetapi selalu meremehkannya dan merendahkannya.
Itulah diantara bahaya daripada sifat-sifat sombong ini. Karenanya, sifat sombong dapat mencegah seseorang masuk surga karena pintu-pintu kebaikan tertutup darinya.