Kiat-Kiat Mendapat Ridha Suami

Posted on

Seorang wanita apabila statusnya sudah menjadi istri, maka berpindahlah surganya. Yang awalnya surganya terletak dibawah telapak kaki ibu, apabila telah menjadi istri maka surganya berpindah ke suaminya. Para ulama’ mengatakan bahwa hak terbesar seorang wanita setelah hak Allah dan Nabi-Nya adalah hak suaminya, baru kemudian hak kedua orang tuanya. Berbeda  dengan seorang laki-laki, hak terbesar atasnya setelah hak Allah dan Nabi-Nya adalah hak kedua orang tuanya.

Disini akan dijelaskan cara mendapatkan cinta sekaligus ridha suami sesuai dengan arahan agama dengan melaksanakan hal-hal berikut ini :

Jadilah untuknya bagaikan rakyat jelata kepada rajanya dan bagaikan bawahan kepada atasannya, karena begitulah gambaran Nabi SAW terhadap seorang istri yang shalihah. Menyerahkan segala kendali urusan kepada suami walaupun yang berkaitan dengan hartanya sendiri, sebagaimana hal itu dijabarkan oleh Sayyidatuna Khadijah RA, istri pertama Nabi SAW, ketika pertama kali berjumpa dengan Nabi SAW setelah dinikahinya, “Wahai Muhammad, kini engkau telah menjadi suamiku, maka mulai sekarang hartaku adalah hartamu, rumahku ini adalah rumahmu dan aku adalah budak perempuanmu.”

Sopan santun dan penuh perhatian ketika berbincang-bincang dan berdiskusi. Jauhkan dari perdebatan dan sikap keras kepala dalam mengemukakan pendapat kepada suami. Jadilah untuk sang suami bak sekuntum bunga mawar. Maka disaat suami masuk ke dalam rumah, buatlah ia merasakan kecantikan dan keharuman bunga mawar tersebut, dan kecantikan dan keharumannya tidak lain hanyalah untuknya seorang.

Berusaha bagaimana caranya agar suami bisa merasa damai dan nyaman disamping sang istri baik dengan perbuatan maupun dengan kata-kata. Ketika sang suami meminta istri melakukan sesuatu untuknya, pastikan sang istri melakukannya dengan sigap dan sepenuh hati. Jangan sampai seorang istri merasa enggan dan lamban apalagi membantah permintannya.

Akuilah kelebihan kedudukan seorang suami atas istrinya, sebagaimana hal itu disebutkan dalam firman Allah SWT dan janganlah sekali-kali menganggap hal ini merupakan sebuah penindasan. Melembutkan suara ketika berbicara kepada suami. Bersikap diam ketika suami sedang marah dan tidak tidur kecuali ia mengizinkannya.

Harus sensitif dan tanggap dalam memahami kebutuhan suami. Bila memungkinkan, sebelum ia meminta, sang istri harus sudah menyiapkannya. Semoga keluarga kita semua dijadikan keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Amin..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *