Jawamiul kalim, Memahami Makna Taqwa, Kebaikan dan Dosa, 1

Posted on

Sebagaimana malam malam sebelumnya kita membahas terkit dengan pembahasan jawamiul kalim, yaitu hadist hadist pendek yang sarat makna banyak hikmah dan pasti bermanfaat untuk kita semuanya dan malam ini kita akan membahas terkait tentang sesuatu yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, terkait tentang standarisasi hal yang dzohir dan hal yang batin, amaliyah yang Nampak maupun yang tidak Nampak, yaitu Nabi Muhammad saw memberikan garis besar, poros tengah, sebuah hal pokok, sebuah hal yang menjadi barometer
Yaitu Nabi Muhammad saw bersabda
التقوى ها هنا
البر ما اطمئن إليه النفس والإثم ما حاك في الصدر
Pada mala mini kita akan membahas 3 pembahasan sekaligus dalam sebuah hadist, yaitu terkait dengan taqwa, kebaikan dan dosa

Sebagaimana dzohirnya Nabi Muhammad saw menjelaskan taqwa itu tidak tampak pada ciri seseorang dari dzohirnya, karena taqwa itu lebih menonjol kepada batinnya,
Kalau dzohirnya taqwa tapi batinnya tidak, maka dia bukan seseorang yang bertaqwa
Kalau seseorang yang hatinya bertaqwa, tapi dzhoirnya tidak maka bisa jadi dia di sisi Allah adalah orang bertawa tapi di sisi manusia bukan orang bertaqwa tapi itu bukan urusan kita,tapi urusan manusia, urusan orang lain. urusan dia antara manusia dan Allah swt.

Pembahasan kedua adalah sifat sebuah kebaikan
Pembahasan ketiga adalah sifat berupa kelakuan berupa keburukan
Lihat betapa kejeniusan Nabi memberikan gambaran yang sifatnya itu standart
Jika ummatnya itu betul betul mencermati merenungi dia akan menadapatkan sesuatu misteri yang terkuak dan bukan lagi menjadi hal yang mengherankan membingungkan bukan lagi menjadi hal yang aneh

Nabi saw, mengisyaratkan ke Hati,

 

Taqwa itu sifatnya abstrak pada manusia namun sangat jelas pada Allah swt
Taqwa itu kalau bisa diibaratkan sama halnya seperti ruh,
Tidak Nampak bagaimana bentuknya namun tandanya ada.
Allah mengetahui, dan manusia tidak mengetahui kecuali tanda tandanya saja, dan tanda tanda yang diketahui manusia itu tidak menunjukkan yang sesungguhnya

Karena cukup sebagai suatu pelajaran bagi kita semuanya iblis itu sudah beribadah 185.000 tahun, apakah dengan kita melihat perjalanan hidup iblis dan ibadahnya menjadikannya ia menjadi ahli surga, tanda tidak bisa dijadikan patokan, akan tetapi tanda itu ada agar supaya kita itu mudah untuk mencerna, agar kita itu mudah untuk husnudzon , mudah untuk kita itu nimbrung pada golongan yang mana, karena taqwa itu urusan Allah, taqwa itu terkait dengan keikhlasan,taqwa itu bukan diungkapkan taqwa itu rasa di dalam hati yang kemudian menjalar dan memberikan perintah ke anggota badan, taqwa itu adalah rasa takut kepada Allah wst.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *