Amalan Sunnah Bulan Muharram
Tahun baru Islam atau juga dikenal dengan tahun baru hijriyah yang jatuh pada tanggal 1 muharram menurut kalender hijriyah. Muharram termasuk dari empat bulan yang dimuliakan dalam Islam, juga disebut sebagai syahrullah (bulannya Allah). Dari segi bahasa Muharram berarti diharamkan, karena pada bulan ini Allah menekankan pengharaman dalam berbuat dzalim, membunuh, berperang dan segala hal yang menjadi larangan Allah SWT.
Qatadah bin Di’amah, seorang ahli tafsir mengatakan “Amal sholeh lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kedzholiman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain meskipun secara umum kedzholiman adalah dosa yang besar”.
Pada bulan ini terdapat amalan-amalan khusus yang disunnahkan untuk kita lakukan, terutama pada hari asyura, atau hari ke-10 di bulan muharram. Di antara hal-hal yang disunnahkan adalah;
1. Berpuasa
Sebagaimana hadist dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, nabi Muhammad SAW. Bersabda;
أَفْضَلُ الصِيَامِ بَعْدَ رَمضَانَ شَهْرُاللهِ المٌحَرّمُ وَ أَفْضَلُ الصَلاَةِ بَعْدَ الفَرِيْضَةِ صَلَاةُ اللَيْل
puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah yaitu muharrom. Dan sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.
Adapun diantara faedah berpuasa pada hari asyura adalah menghapus dosa-dosa kita dalam setahun, sebagaimana beliau bersabda ketika ditanya salah seorang sahabat;
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَنَةَ المَاضِيَة
Rasulullah ditanya mengenai puasa asyuro, kemudian beliau menjawab “puasa asyuro dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”.
Namun demikian, kita juga disunnahkan untuk mengiringi puasa asyuro dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya agar menjadi pembeda bagi umat islam dan orang yahudi yang juga berpuasa pada hari tersebut.
2. Bersedekah
Selain berpuasa, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah pada hari itu, sebagaimana nabi SAW. Bersabda dalam hadistnya;
مَنْ وَسَّعَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
“Siapa yang bersedekah untuk dirinya dan keluarganya di hari Asyura, Allah Swt. akan meluaskan rezekinya di sepanjang tahun”.
Adapun faedah dari berpuasa serta bersedekah pada hari asyuro adalah bagaikan berpuasa dan bersedekah selama setahun. Jelas hari itu merupakan peluang besar bagi kita untuk mendapatkan pahala berlipat-lipat dari Allah SWT.
3. Menyantuni anak yatim
Nabi kita Muhammad SAW. menganjurkan kita untuk selalu menyantuni anak yatim, tanpa menyebutkan waktu khusus. Namun pada hari asyura, ulama terdahulu biasa mengusap kepala anak yatim sebagai salah satu bentuk santunan terhadap para yatim, dengan landasan hadist nabi SAW;
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ «ﺃﻥ ﺭﺟﻼ ﺷﻜﺎ ﺇﻟﻰ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗﺴﻮﺓ ﻗﻠﺒﻪ ﻓﻘﺎﻝ: ” اﻣﺴﺢ ﺭﺃﺱ اﻟﻴﺘﻴﻢ ﻭﺃﻃﻌﻢ اﻟﻤﺴﻜﻴﻦ». ﺭﻭاﻩ ﺃﺣﻤﺪ، ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺭﺟﺎﻝ اﻟﺼﺤﻴﺢ.
Dari Abu Hurairah bahwa seseorang mengadu kepada Rasulullah perihal hatinya yang keras. Nabi bersabda: “Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin” HR Ahmad, para perawinya sahih.
Hidup dan mati kita hanya Allah SWT yang mengetahui batas akhirnya, tak ada makhluk yang mengetahui kapan ruh kita akan terangkat dari jasad, tak ada makhluk yang mengetahui kapan nafas kan berhenti berhembus, dan tak ada makhluk yang tahu kapan jantung kan berhenti berdetak. Untuk itu, kita yang masih dapat menemui hari-hari mulia ini hendaknya memperbanyak ibadah sebagai bentuk pendekatan diri pada ilahi.