Menjadi sosok luar biasa harus menjadi orientasi bagi kita, jangan mau menjadi pribadi yang biasa-biasa saja. Sementara jika diberi pilihan mau handphone yang jadul atau handphone keluaran terbaru?
mau rumah yang biasa atau luar biasa?
mau jodoh yang biasa atau luar biasa?
Tentunya jawabannya adalah menginginkan sesuatu yang luar biasa, jika demikan dalam perkara di dunia, kenapa untuk urusan akhirat kita memilih yang biasa saja?
Padahal hidup di dunia hanya berkisar kurang lebih 70 tahun sedangkan di akhirat tak ada akhir masanya.
Luar biasa di dunia itu memenatkan jiwa, sedangkan luar biasa di akhirat menyenangkan jiwa.
Menjadi luar biasa di dunia tetapi manfaat di akhirat tidak jadi masalah, yang masalah adalah menjadi luar biasa di dunia tapi tak dapat memberikan kemanfaatan di akhirat.
Kubur kata-kata tidak mungkin dan tidak bisa untuk urusan akhirat, jangan urusan dunia, nanti urusan dunia akan mengikuti dengan sendirinya. Semua untuk Allah SWT dan Rasulnya.
Berusahalah menjadi sosok luar biasa untuk urusan akhirat, karena kita hidup untuk diri kita sendiri, semua yang kita lakukan akan kembali kepada diri masing-masing.
Jadilah muslim yang luar biasa dalam segala aspeknya. Namun, tentu yang demikian tidaklah mudah. Karena seseorang belum bisa dikatakan luar biasa kecuali setelah menghadapi berbagai tantangan, cobaan serta ujian.
Tidak mudah bukan berarti tidak bisa, jika ada orang yang pernah melakukannya maka kita juga pasti bisa melakukannya, karena tidak ada sesuatu yang tidak mungkin di dunia ini,
apalagi jika Allah SWT sudah turun tangan merespon usaha kita untuk menjadi luar biasa.
Bagaimana cara menjadi luar biasa?
Tentukan orientasinya
Orientasi adalah cita-cita, tujuan, dan itulah yang membuat kita bertahan dalam segala keadaan. Yang paling tinggi orientasinya dialah yang paling luar biasa.
Untuk menentukan orientasi terbaik dalam hidup kita, yang pasti terkait dengan kehidupan haqiqi, yaitu akhirat.
Maka kita memerlukan adanya tauladan yang baik serta luar biasa pula, kemudian memerlukan adanya murobbi serta lingkungan yang baik.
Bertemanlah dengan orang yang mempunyai orientasi luar biasa maka kamu juga akan menjadi luar biasa
Satu-satunya cara menjadi luar biasa adalah berkorban, diantara pengorbanan untuk mendapatkan lingkungan yang baik adalah masuk ke dalam pondok pesantren.
Perbaiki niatnya
Sebagaimana kita tahu bahwa niat dapat menjadi barometer amal kita, sebagaimana hadits nabi Muhammad SAW;
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya amal seseorang itu tergantung dengan niatnya, dan bagi setiap orang balasannya sesuai dengan apa yang di niatkannya.
Barangsiapa berhijrah dengan niat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia mendapatkan balasan hijrahnya kepada Allah dan RasulNya,
dan barangsiapa berhijrah dengan niat kepada keuntungan dunia yang akan diperolehnya, atau wanita yang akan dinikahinya,
maka (ia mendapatkan balasan) hijrahnya kepada apa yang ia niatkan tersebut.” (HR Bukhari dan Muslim)
Harus ada kesungguhan
Kesungguhan adalah usaha, upaya yang dilakukan untuk mencapai orientasi tujuannya. Karena percuma walaupun niat sudah terucap namun nihil upaya, maka nihil pula hasilnya,
jika hanya ada niat dan keinginan saja tanpa ada kesungguhan sama dengan mimpi.
Istiqomah
Setelah orientasi didapat, kemudian niat sudah baik dan upaya sudah dilakukan, selanjutnya keistiqomahan kita menjadi penentu apakah kita akan mencapai orientasi tersebut atau tidak.
Sebagaimana jika air ingin membuat batu menjadi cekung, maka tak cukup hanya sekali ia meneteskan dirinya pada batu, harus ada keistiqomahan untuk membuat batu tersebut menjadi cekung.
Jadilah seorang muslim yang luar biasa versi dirimu sendiri. kamu pasti bisa, karena tidak ada yang tidak mungkin dan tidak bisa. BERUSAHA PASTI BISA!
Aura Seseorang Itu Terpancar Dari Hatinya
Akhlaqul Karimah Adalah Orientasi Kehidupan
Bolehkah Wanita Haid Memasuki Masjid?